Wednesday, October 24, 2012

Intro'doktrinasi' : Sebuah rekonstruksi atas imaji yang sekarat.


Kawan,
Sepertinya kami harus menceritakan kepada anda bagaimana kami beristirahat. Bagaimana kami saling berhadapan, saling memantau, berbagi luka dan ngilu, juga, tentu saja, berbagi umpatan. Bagaimana biasanya kami berkumpul membentuk lingkaran, mengepung diri kami sendiri dengan gugatan demi gugatan. Sebuah cerita tentang istirahat kami, yang boleh anda tinggalkan.
Praaankk!! Botol pecah. Seperti biasanya, tergantikan oleh beberapa cangkir berisi air hitam hangat, serta sebungkus racun yang akrab dengan sebutan sigaret kretek. A couple of this century, karena merekalah satu-satunya teman setia kami sekaligus pembunuh berdarah dingin yang senantiasa mendampingi kami setelah seharian bertempur menghadapi realitas hidup ini.


Kami orang-orang egois dan temperamental, terkumpul dalam sebuah kereta yang berjalan cepat tanpa masinis. Tidak ada pemimpin dikereta ini, yang itu artinya, semuanya pemimpin. Dan anda adalah anasir yang mempercepat laju. Kereta ini mungkin akan hancur berhamburan, tapi kami sadar, pada setiap persinggahan, semakin banyak penumpang, semakin banyak orang yang bersandar dan ingin tamasya didalamnya. Mendapati gerbong-gerbong lain.

Banyak orang yang begitu lelah menghadapi hidup, juga bosan yang sekarat itu, dan berharap mendapatkan tonikum disini, dikereta yang menjerit ini. Kereta melaju cepat. Dan kami terkejut, dan seperti biasa, tetap harus ada botol yang pecah. Bukan!, bukan karena kami saling bertengkar. Kami mengatur diri sendiri. Strategi-Taktik! Anda boleh menertawakannya. Tapi sudah lama kami menertawakan diri kami sendiri. Ada yang lemah disana-sini, lalu kami melakukan negosiasi. Meskipun rumus negosiasi kami masih dengan semangat demonstran: Negosiasi gagal, Bentrok!!!

Begitulah yang terjadi selama kami beristirahat, tapi biarkanlah. Kami sendiri yang merasakannya, yang menyimpan dan mengingatnya. Dan kini saatnya kami bicara yang lain, yang lebih sederhana, yang lebih biasa. Kami akan mencatat yang sepele ini, tapi orang sering lupa mencatatnya. Berkas-berkas ini kami rapihkan untuk catatan proses kami sendiri, dan yang patut kami bagi, akan kami bagi kepada anda semua. Juga peduli setan sekalipun anda semua tidak akan menganggapnya penting. Tapi sejak awal kami diingatkan agar jangan pernah berharap mampu mengerjakan hal-hal besar jika hal-hal kecil dan sederhana saja tidak bisa dikerjakan. Jangan berharap bekerja sama dengan banyak orang, jika diri sendiri justru lebih sering merepotkan orang.

Akhirnya, tak ada lagi batas untuk diruntuhkan, tak ada lagi mata rantai untuk dipatahkan selain pikiran anda sendiri. Kemabukan yang begitu tenang. Hasrat untuk hidup bebas, mencinta dan melarikan diri. Mimpi-mimpi telah mendahagakan diri akan harapan, menggigit dan menekan hidup. Interlude yang menggeliat, gerak yang melilit jemari, tangan yang meremas lembut dalam genggaman, melepaskan orgasme kemarahan kami lebih dari aksi apapun. Cinta yang tak akan terdefinisikan, begitu subtil. Maka saat itulah affair cinta kami dengan sebuah spirit yang tak bernama bermula...

Kawan, jangan takut saat matahari meninggalkanmu. Dan jangan khawatir saat bintang-bintang menelantarkanmu. Tataplah mereka setiap mereka hadir dan saat mereka sirna. Dan buatlah satu harapan,bahwa suatu hari kita semua akan menatapnya bersama-sama...sambil berpegangan tangan.







 







Catatan disuatu senja sambil terhanyut dalam alunan musik Emerson, Lake and Palmer yang terdengar sayup-sayup.

No comments:

Post a Comment