Setiap nilai hidup yang direduksi menjadi konsumsi produk yang ditawarkan televisi,
Setiap nyanyian keluh manusia didalam supernova teknologi simulasi,
Dari tembok Berlin yang runtuh,hingga puing kerajaan Kremlin,
Sampai dominasi gedung putih dan rudal dari Pentagon.
Ketika kehidupan merupakan penimbunan mimpi yang menggila,
Menegasikan dirinya sendiri dalam suatu alur kontradiksi,
Sebuah sejarah yang tidak kita pelajari didalam institusi pendidikan,
Hasil reduksi perjuangan kelas demi pemenuhan material semata.
Suatu re-affirmasi kembali,
Ideologi kepatuhan dan ketidakberdayaan,
Setiap kepala yang sudah dinaungi peluru,
Dan menyerah pada kediktatoran kematian, atas kehidupan.
Setiap nyanyian keluh manusia didalam supernova teknologi simulasi,
Dari tembok Berlin yang runtuh,hingga puing kerajaan Kremlin,
Sampai dominasi gedung putih dan rudal dari Pentagon.
Ketika kehidupan merupakan penimbunan mimpi yang menggila,
Menegasikan dirinya sendiri dalam suatu alur kontradiksi,
Sebuah sejarah yang tidak kita pelajari didalam institusi pendidikan,
Hasil reduksi perjuangan kelas demi pemenuhan material semata.
Suatu re-affirmasi kembali,
Ideologi kepatuhan dan ketidakberdayaan,
Setiap kepala yang sudah dinaungi peluru,
Dan menyerah pada kediktatoran kematian, atas kehidupan.
No comments:
Post a Comment