Selama ini, rakyat memang selalu dikondisikan dan ‘dimanjakan’
untuk selalu bergantung pada negara dalam menjawab persoalan yang
dihadapinya. Ketergantungan yang acapkali sengaja diciptakan agar rakyat
tidak lagi mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan persoalannya, maka
muncul lah ‘negara’ sebagai juru selamat yang siap menjawab setiap
persoalan yang dihadapi rakyat.
Memang hal ini terkesan
mengada-ada atau terlihat ekstrim, akan tetapi inilah kondisi riil yang
tercipta diseluruh bangsa di bumi ini.
Dalam terminology klasik
(Protogras 485 SM), negara didirikan sebagai alat untuk memberikan rasa
aman dan kesejahteraan bagi seluruh umant manusia yang berada dalam
lingkupnya. Apapun dan bagaimanapun negara tersebut berdiri,
sesungguhnya merupakan kesepakatan bersamabagi rakyatnya. Sehingga
segenap persoalan atas (kekuasaan) negara semestinya diarahkan bagi
kepentingan rakyat. Dan rakyat harus patuh pada kesepakatan bersama
tersebut.
Persoalannya bagaimana jika sebuah ‘negara’ tidak mampu
menjalankan fungsinya untuk memberikan rasa aman, keadilan dan
sejahtera kepad rakyatnya? Apakah rakyat harus tetap memerlukan ‘negara’
tatkala rakyat tidak lagi memperoleh jaminan keuntungan apapun dari
penyelenggara kekuasaan negara tersebut? Apa solusi / jawaban terbaik
dari beberapa pertanyaan diatas?!
Dengan demikian, ketika negara
sudah tidak lagi bias menjalankan fungsinya, minimal memberikan
perlindungan rasa aman bagi rakyatnya. Apakah rakyat (tidak) boleh
berfikir untuk (mencoba) hidup tanpa negara? Artinya, bagaimana rakyat
(dikondisikan) untuk mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan setiap
persoalan yang dihadapi. Sehingga ketergantungan pada negara bisa
dilepaskan. Pengkondisian rakyat pada akhirnya mendidik rakyat untuk
berperan sebagai subyek negara, bukan lagi menjadi obyek (yang diperas)
negara dan untuk kepentingan negara.
Mungkin jawaban ini sebatas
teori dan sulit untuk dijalankan, tapi paling tidak jawaban ini
merupakan argumentasi konkret yang harus dilaksanakan jika kita telah
sadar bahwa fungsi negara saati ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.
No comments:
Post a Comment